Kamis, 26 Agustus 2010

Ditemukan, Obyek Tertua di Tata Surya

Jakarta- Ilmuwan berhasil menemukan mineral baru seukuran kacang polong di dalam batuan meteorit. Ini dianggap sebagai obyek tertua di sistem tata surya.

Mineral yang berusia 4.568 miliar tahun ini telah mendorong umur sistem tata surya menjadi lebih ‘tua’ sekitar 2 juta tahun. Tidak hanya itu, ledakan bintang dianggap menjadi penyebab materi tersebut dapat terjaga di tata surya kita.

Mineral seberat 1,5 kilogram tersebut berada di dalam meteor NWA 2364 yang ditemukan tahun 2004 di Maroko. Meteor ini dipercaya berasal dari sabuk asteroid antara Mars dan Yupiter.

Namun, tes terbaru menunjukkan bahwa mineral di dalam benjolan yang disebut calcium-aluminium inclusions ini telah hadir bahkan sebelum keberadaan sabuk asteroid. Mineral tertua ini mungkin dibentuk saat awan gas antarbintang dan debu (nebula) telah runtuh dan membentuk matahari. Kejadian tersebut bisa menjadi teori pembentukan matahari.

“Setelah hancurnya nebula matahari, materi mulai mengembun karena suhu menurun. Proses selanjutnya adalah pembentukan inklusi,” kata penulis utama studi ini, Audrey Bouvier peneliti bersama di Center for Meteorite Studies, Arizona State University.

Bouvier dan rekannya, Meenakshi Wadhwa, mengukur rasio isotop atau komponen yang sering muncul dalam sebuah materi sebagai cara pengukuran usia suatu benda.

“Umur materi ini sekitar 0,3 hingga 1,9 juta tahun lebih tua dari perkiraan sebelumnya. Ini menjadi materi tertua dalam sejarah.”

Tidak hanya itu, penemuan ini juga mendukung teori supernova yang memicu keberadaan nebula matahari kuno dengan materi berat di mana memicu ledakan sekitar 4,57 miliar tahun lalu.

“Saya pikir ini cukup penting dipahami oleh berbagai pihak bahwa materi tersebut menampilkan keadaan sistem tata surya kita yang terkait dengan bintang lain,” kata Bouvier.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar